Pada Selasa, 11 April 2023 oleh Makin Cakap Digital akan diselenggarakan dengan tema "mengenal literasi digital sejak dini".
Mengahdirkan Narasumber :
Ferianto, S.Hut
(Founder Blogger Kubu Raya)
Wahyu Septiawan
(IT Support Ashento)
Hani Purnawanti
(Pengurus Rtik Jawa Barat)
Dr. Saurmaida Gultom, M.Pd
(Keynote Speaker)
Hirza Zanuba
(Moderator)
Makin Cakap Digital ini adalah program untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Makin Cakap Digital meliputi berbagai kompetensi cakap digital yang harus dikuasai yaitu terkait cara mengakses, memanfaatkan, memahami, dan mendistribusikan internet.
Tujuan dari Makin Cakap Digital ialah dapat membantu seseorang dalam berpikir kritis, memecahkan masalah, dan berkomunikasi dengan lancar. Selain itu, literasi digital juga dapat memberikan kesempatan kepada seseorang untuk berkolaborasi dengan banyak orang.
Literasi digital merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan. Khususnya lagi dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, maupun patuh hukum.
Literasi digital juga merupakan sebuah hal yang penting untuk diketahui, dipahami kemudian dibagikan kepada orang lain agar manfaat kebaikannya dapat dirasakan bersama. Seperti literasi digital yang dimiliki oleh orang tua wajib dicontohkan juga kepada anaknya.
Secara singkat, literasi digital dapat dipahami sebagai kemampuan seseorang dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sehingga bisa mempermudah aktivitas keseharian.
4 Pilar Literasi Digital
-Etika Digital.
-Budaya Digital.
-Keterampilan Digital
-Keamanan Digital.
Dampak positif terknologi digital antara lain mempercepat komunikasi dan mempermudah pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya antara lain menumbuhkan individualisme, fitnah, dan sikap anti sosial.
Salah satu contoh literasi digital yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ialah penggunaaan perangkat elektronik seperti komputer , ponsel pintar, dan aplikasi pribadi. Hal tersebut secara tak langsung mengasah kemampuan digital individu dalam mengintegrasikan alat dengan rutinitas harian.
Dampak positif terknologi digital antara lain mempercepat komunikasi dan mempermudah pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya antara lain menumbuhkan individualisme, fitnah, dan sikap anti sosial.
Manfaat nya ialah :
• Meningkatkan kemampuan individu menjadi lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi.
• Menambah penguasaan kosa kata dari berbagai informasi yang dibaca.
• Meningkatkan kemampuan verbal individu.
•Meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu.
•Menambah wawasan setiap individu melalui aktivitas mencari dan memahami informasi.
•Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih memahami informasi yang diterima.
•Memperluas penguasaan kosakata melalui berbagai informasi yang didapatkan.
•Meningkatkan daya fokus dan konsentrasi.
•Menambah kemampuan membaca, merangkai, hingga menuliskan informasi.
CONTOH LITERASI DIGITAL
Menggunakan mesin pencari untuk menghimpun informasi
Saat ini, infomasi bisa diperoleh melalui mesin pencari seperti Google. Setiap individu hanya perlu memasukkan kata kunci untuk bisa mendapatkan hal-hal yang ingin diketahui.
Memanfaatkan perangkat dan aplikasi pribadi
Salah satu contoh literasi digital yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ialah penggunaaan perangkat elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan aplikasi pribadi. Hal tersebut secara tak langsung mengasah kemampuan digital individu dalam mengintegrasikan alat dengan rutinitas harian.
Memanfaatkan platform belajar online
Teknologi memungkinkan aktivitas manusia semakin mudah dilakukan, termasuk mengakses sumber belajar melalui Internet dan situs web. Bahkan, beberapa layanan belajar bisa diakses secara gratis.
Memanfaatkan platform belajar online menjadi salah satu contoh literasi digital yang umum ditemui di lingkup pendidikan.
Menentukan validitas suatu sumber
Eksistensi Internet mempermudah individu memperoleh informasi. Namun di sisi lain, tak semua informasi tersebut bisa diterima tanpa adanya sumber yang valid.
Untuk itu, menentukan validitas suatu sumber informasi merupakan salah satu contoh literasi digital yang penting diterapkan.